There are no translations available.

JAKARTA - Dalang senior Ki Mantep Sudarsono yang akan
hadir mengisi acara pentas wayang kulit atas syukuran Partai
Golkar versi Agung Laksono berencana melakukan 'ruwatan'
terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Saya di sini milik bangsa, bukan milik siapa-siapa karena wayang milik bangsa. Saya hadir disini dalam kapasitas saya sebagai seniman," kata Ki Mantep di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (22/3/2015).
Ki Mantep menuturkan, dalam acara syukuran tersebut dirinya ditunjuk melakukan ‘ruwatan’ dan Ki Mantep meminta penonton jangan berfikir yang bukan-bukan, misalnya menghilangkan sesuatu barang atau seseorang.
Namun tidak lain dalam proses ‘ruwatan’ ini adalah mengakui kesalahan dan mohon ampun kepada Tuhan lewat budaya, karena dalam ritual ‘ruwatan’ yang coba di hilangkan adalah nasib sial.
“Ruwat itu adalah pertobatan kepada Allah lewat budaya, antara lain lewat wayang. Kalau lewat agama, mungkin lewat istighosah," ujarnya.
Dalam pementasan wayang tersebut, Ki Mantep akan berperan menjadi lakon Amartho Binangun. Yakni orang yang ingin mencapai sesuatu harus bersusah payah terlebih dahulu. Tokoh wayang lain yang juga diperankan dirinya bernama Brotoseno yaitu seseorang yang berjuang bukan untuk kepentingan dirinya sendiri melainkan untuk ketentraman seluruh rakyatnya.
“Tentunya dalam usaha mensejahterakan rakyat, dan saya berharap tidak ada kubu-kubuan lagi di partai Golkar karena kita semua bersaudara," ujar Ki Mantep.(MSR)
Ahlan Farki - Okezone
|